Rabu, 05 Maret 2008

BAHAN PEMANTAPAN KLS XII 2008

PEDOSFIR

Pada mulanya tanah berasal dari batuan induk. Berubahnya batuan menjadi butir-butir tanah dikarenakan oleh beberapa faktor :
a. Karena pemanasan matahari yang terus-menerus.
b. Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air.
c. Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan memecah batu-batuan sehingga hancur.
d. Binatang-binatang kecil seperti cacing tanah, rayap, dan sebagainya selalu membuat lubang dan menghancurkan zat-zat yang dapat menghancurkan bebatuan.
Berdasarkan bahan induk dan proses perubahan yang disebabkan oleh tenaga endogen, tanah dibedakan sebagai berikut :
a. Tanah podzolit, yaitu tanah yang terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa. Pengaruh suhu rendah curah hujan tinggi, tumbuhan maka banyak mengandung zat humus. Sifat tanah ini mudah basah jika kena air. Warnanya kuning atau kuning kelabu, banyak terdapat di pegunungan tinggi di Indonesia.
b. Tanah aluvial, berasal dari endapan lumpur yang dibawa sungai-sungai. Tanah ini subur, baik untuk pertanian bahan-bahan makanan. Dataran aluvial yang luas terdapat di Sumatera bagian timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagias selatan dan tengah, Irian bagian selatan.
c. Tanah Kapur, terdapat di daerah pegunungan kapur yang telah tua. Tanah-tanah itu tidak subur, tetapi masih dapat ditanami pohon jati, seperti daerah hutan jati di Pegunungan Kendeng.
d. Tanah vulkanis, terjadi dari pelapukan batu-batuan vulkanis. Baik dari batu yang telah membeku (effusif), maupun dari abu vulkanis yang telah membeku (eflata). Daerah pembekuan batu tidak begitu luas bila dibandingkan dengan daerah abu vulkanis. Tanah tuf terjadi dari tanah abu gunung api, sifatnya sangat subur. Tanah tuff terbentuk karena abu yang jatuh di atasnya, terdapat di Lampung, Palembang, Sumatra Barat. Banyak pula daerah karena akibat letusan gunung berapi terisi oleh abu. Contohnya adalah Bandung, Garut dan sekitar danau Toba. Sifat tanah abu vulkanis sangat baik untuk pertanian, dikarenakan sangat subur, terdapat di Jawa, Sumatera, Bali, dan sebagainya.
e. Tanah pasir, berasal dari batuan pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat miskin dan kadar air di dalamnya sedikit sekali. Tanah pasir terdapat di pantai barat Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. Tanah pasir di pantai-pantai karena pengaruh angin, dapat tertimbun menjadi bukit-bukit pasir yang disebut sand dune, misalnya di pantai Parang Tritis Yogyakarta.
f. Tanah humus (bunga tanah), terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk. Tanah yang mengandung humus sangat subur, warna tanah ini adalah hitam.
g. Tanah rawa, terdapat di rawa-rawa, contonhya di daerah Banjarmasin.
h. Tanah laterit, banyak mengandung zat besi, dan aluminium. Karena tua sekali, maka tanah ini sudah tidak subur lagi. Warnanya merah muda disebut pula tanah merah.
Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan, lebih subur daripada tanah yang gundul atau tidak ada tumbuh-tumbuhannya. Karena terkandung di dalamnya lapisan bunga tanah yang tidak kena erosi. Akan tetapi bila hutan-hutan ditebang tanpa batas apalagi di daerah yang miring, maka erosi dapat dengan mudah terjadi oleh air maupun oleh angin di tanah bekas injakan-injakan binatang. Ciri-ciri tanah subur : Struktur tanahnya baik, yaitu butir-butir tanahnya, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang digunakan untuk makanan tumbuh-tumbuhan dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman. Ditinjau dari kesuburannya, tanah dapat dibedakan menjadi :
a. Tanah muda, zat makanan banyak terkandung di dalam tanah ini, warnanya abu-abu.
Tanah tua, cukup zat makanan di dalamnya, dan warna tanah cokelat keabu-abuan.
b. Tanah mati, tidak mengandung zat makanan lagi, warnanya merah atau merah muda.
Kesuburan tanah dapat dijaga dengan usaha-usaha sebagai berikut :
a. Pemupukan, diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk buatan, pupuk kompos.
b. Sistem irigasi yang baik misalnya membuat bendung-bendungan.
c. Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan.
d. Menanami lereng-lereng yang sudah gundul.
e. Menyelenggarakan pertanian di daerah miring dengan :
1). Terrasering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras utnuk menahan erosi tanah.
2). Contour farming, yaitu menanami menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah.
3). Pembuatan lubang pasangan untuk menahan hasil erosi.
4). Contour plowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur-alur horisontal.
5). Stripp cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang-bidang tanah itu dalam bentuk sempit dan panjang dengan mengikuti garis tinggi sehingga bentuknya berbelok belok. Masing-masing ditanami tanaman yang berbeda-beda jenisnya (campur sari).
6. Crop ratation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman,
7. supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman.
8. Reboisasi, menanami kembali hutan-hutan yang gundul.
Walaupun ikatan senyawa organik yang terdapat dalam tanah cukup macamnya, namun sedikit yang dapat menyebabkan terjadinya kombinasi-kombinasi warna tersebut, antara lain oksida besi dan bahan-bahan organis. Adapun asal dari warna-warna tanah itu yaitu sebagai berikut :
a. Kuning, berasal dari mineral limonit (2Fe2 O3 3H3 O).
b. Cokelat, berasal dari bahan-bahan organis asam yang lapuk sebagian.
c. Putih, berasal dari mineral-mineral silika-kuarsa (SiO2 ), kapur (CaCo2 ), kaolit, bauksit, alumunium dan sislikat, gypsum (CaCO4 2H4 O), nitrat, garam-garaman yang sudah larut serta koloida-koloida organis tertentu.
d. Hitam, berasal dari bahan-bahan organis yang telah terurai dengan, dan biasanya ada hubungannya dengan unsur-unsur karbon (C), magnesium (Mg), serta belerang (S).
e. Merah, berasal dari mineral hematit (Fe2 O3 ) atau turgit (2Fe2 O3 H2 O).
f. Hijau, berasal dari oksida besi ferreus.
g. Biru, berasal dari mineral lilianit.

BAHAN PEMANTAPAN KLS XII 2008

Atmosfir

Gambaran cuaca pada suatu daerah akan tergantung sekali pada faktor-faktor suhu, tekanan, cuaca, curahan, kelembaban, dan lain-lain. Karena faktor-faktor itulah yang memberikan suatu keadaan udara di sekitar udara kita. Untuk mengungkapkan kejadian atau gejala-gejala alam itu maka kita harus selidiki dahulu mulai dari masing-masing faktor cuaca.
a. Suhu
Suhu adalah faktor yang amat penting bagi kehidupan di bumi karena merupakan ‘dinamisator’ utama bagi pembentukan rangkaian gejala cuaca yang terjadi di atmosfir bumi, ditambah dengan faktor lainnya yaitu rotasi bumi dan revolusi bumi. Suhu udara di bumi didapatkan dari cahaya matahari yang dipancarkan secara radiasi. Cahaya matahari mengandung panas ini akibat reaksi termonuklir matahari yang sangat besar dari alam dengan sendirinya karena matahari sebuah bintang yang mempunyai energi sendiri.
Panas yang diterima bumi ini tidak sama di setiap tempat tergantung pada kondisi udara, batuan, dan kedudukan bumi terhadap matahari. Misalnya benda dingin, es banyak menimbulkan sinar yang terpantulkan sampai 90%, awanpun juga banyak memantulkan sinar matahari. Sedangkan batuan banyak menyerap panas, dsb. Permukaan bumi dipanaskan langsung oleh cahaya matahari, lapisan rendah dari atmosfir dipanaskan secara konduksi dari bumi dan bagian atas atmosfir dipanaskan secara konfeksi. (Lihat gambar keseimbangan radiasi Global).

Stasiun meteorologi

Suhu di berbagai tempat tersebar sangat tidak merata, ini disebabkan berbagai faktor yaitu :
1. Letak lintang suatu daerah.
2. Jarak suatu daerah terhadap masa lautan.
3. Jarak ketinggian suatu daerah terhadap muka laut.
4. Arus laut yang membawa suhu panas dan dingin.
5. Derajat keawanan pada suatu daerah.
6. Letak lereng suatu daerah.

Letak lintang suatu daerah akan banyak menentukan besarnya suhu yang terjadi yaitu semakin rendah lintang suatu daerah suhu akan semakin memanas, karena sudut datang sinar matahari akan semakin besar dengan demikian intesitas cahaya matahari makin kuat.
Daerah yang lintangnya makin tinggi ke arah kutub maka suhu udaranya semakin rendah karena sudut datang sinar matahari semakin kecil. Sebab pada bidang yang miring datangnya sinar matahari akan semakin dipancarkan ke bidang yang semakin lebar akibat kemiringan sinar terhadap permukaan bumi yang bulat.



Wilayah dataran tinggi tropis

Jarak suatu daerah masa lautan juga menentukan besarnya suhu pada daerah itu. Daratan bersifat cepat menerima panas dan cepat pula mendinginnya, sedangkan lautan lambat menerima panas dan lambat pula mengeluarkan panas. Dari sifat-sifat ini akan mempengaruhi suhu di daerah yang ada di tepi laut. Contoh daerah sub tropis di pedalaman suhu akan menaik dengan cepat sehingga udara sangat panas pada siang hari karena jauh dari pengaruh laut, sedangkan pada daerah pada lintang yang sama suhunya rendah akibat daerahnya dekat dengan tepi lautan, ini disebabkan pengaruh angin lautan mempengaruhi daerah itu. Contoh daerah Victoria sebuah kota ditepi pantai dan kota Winnipeg di pedalaman pada lintang yang sama yaitu pada 49° LU dan 50° LU. Diukur pada bulan Januari dimusim dingin di kota Victoria suhunya 4° C sedangkan di Winnipeg -18° C, jadi di sini terdapat perbedaan derajat suhu pada lintang yang sama akibat beda jarak suatu daerah dengan masa lautan.
Daerah yang ada di pegunungan umumnya mempunyai suhu yang rendah dibandingkan daerah pantai. Ini disebabkan daerah pegunungan berada pada daerah yang tinggi dibandingkan daerah pantai. Sebab semakin tinggi suatu daerah akan semakin rendah suhunya sebaliknya semakin rendah daerah dari muka laut akan semakin tinggi suhunya. Bahkan ketinggian 4000 meter keatas terjadi salju dan es akibat dinginnya suhu udara. Kita ketahui pada atmosfir bumi sampai ketinggian Mesosfir suhu akan semakin berkurang yaitu kira-kira pada batas ketinggian 80 km merupakan titik balik lajunya suhu dan semakin panas di atas ketinggian 80 km di atas muka laut.
Ini disebabkan bahwa pemanasan lapisan udara bagian bawah atmosfir dilakukan secara induksi dari permukaan bumi. Selubung atmosfir bumi digambarkan sebagai rumah kaca. Bumi menerima panas tetapi sedikit memancarkannya ke udara sehingga panas semakin terkumpul di permukaan bumi dan menginduksi terhadap lapisan udara di atasnya. Jadi pada daerah yang suhu udara panas dan mulai menurun mungkin tinggi daerah itu sejalan dengan berkurangnya induksitas panas dari bumi.
Derajat keawanan juga mempengaruhi panas suatu daerah sebab awan yang berada diatas suatu daerah akan menyerap panas sebanyak 3% dari panas cahaya yang dipancarkan matahari, cahaya itu akan dipancarkan kembali dari awan sebanyak 21% ke udara terbuka dari 100% cahaya matahari yang masuk ke bumi. Dengan demikian akan terjadi penurunan 24% radiasi panas yang akan diterima oleh bumi. Besarnya pengurangan panas juga tergantung dari tebal dan tipisnya awan sebab semakin tebal suatu awan semakin besar daya serapnya dan makin banyak refleksi cahaya yang akan keluar, sehingga suhu bisa semakin rendah atau dingin.
Arus laut juga banyak perannya dalam mempengaruhi suhu suatu daerah terutama daerah di sekitar pantai. Kita ketahui bahwa arus laut ada dua jenis yaitu arus panas yang berasal dari daerah Ekuator dan arus yang dingin dari daerah kutub. Daerah sedang yang dipengaruhi oleh suhu panas, pada musim dinginnya tidak terlalu ekstrim tetapi bersuhu sejuk, sedangkan pada musim panasnya berhawa hangat. Contohnya pada pantai barat daya benua Afrika dipengaruhi arus dingin Benguela dan pantai timur Afrika oleh arus laut panas Agulhas, akibatnya kota Porth Nolloth yang terletak pada 29° LS di pantai barat Afrika dengan suhu bulan Januari 16° C, sedangkan kota Durban yang terletak pada 30° LS pada pantai timur benua Afrika pada bulan yang sama bersuhu 25° C. Untuk bulan Juli kota Port Nolloth bersuhu 13° C dan kota Durban bersuhu 18° C. Dengan demikian ternyata perbedaan massa arus panas dan dingin akan sedikit banyak mempengaruhi suhu daerah sekitar pantai.
Letak lereng juga dapat mempengaruhi keadaan suhu udara disekitarnya. Letak lereng yang menghadap ke Selatan bagi daerah yang ada di belahan bumi bagian utara suhunya akan lebih tinggi dibandingkan dengan letak lereng yang mengahadap utara. Sebab sinar matahari yang bergerak semu harian dan semu tahunannya hanya akan berkisar di antara 23½° dan letak lerengnya yang menghadap ke matahari akan bersuhu lebih besar dari pada yang menghadap ke kutub.

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Lapisan udara yang melindungi bumi dan ikut berotasi dengan bumi
dinamakan ...............
a. atmosfer bumi d. biosfer
b. atmosfer e. lithosfer
c. trofosfer

2. Keadaan rata-rata cuaca disuatu wilayah yang luas dalam waktu yang relatif lama, gejala alam tersebut dipelajari oleh ................
a. Cuacanologi d. Klimatologi
b. Metrologi e. Dirgantara
c. Meteorologi

3. Lapisan atmosfer bumi yang dapat mendukung kehidupan dan ± 80% terdapat gravitasi bumi, adalah lapisan .....................
a. atmosfer d. tropopase
b. stratosfer e. eksosfer
c. troposfer

4. Sinar ultra violet dan infra merah dari matahari tidak semuanya sampai ke bumi, karena diserap oleh lapisan ........................
a. tropopause d. stratosfer
b. ozon e. mesosfer
c. stratopause

5. Lapisan tempat menghacurkan meteor yang jatuh dari planet lain yang akan menuju bumi, yaitu lapisan .........
a. mesosfer d. eksosfer
b. mesopause e. ionosfer
c. termosfer

6. Unsur gas yang terdapat dalam atmosfer bumi kandungannya ± 78% adalah........
a. Oksigen (O2) d. H
b. CO2 e. N2
c. N

7. Yang bukan termasuk unsur-unsur cuaca dan iklim, adalah ..........
a. angin d. pelangi
b. curah hujan e. tekanan udara
c. suhu

8. Anemometer adalah alat untuk mengukur ..........
a. kelembaban udara d. curah hujan
b. kecepatan angin e. tingkat keawanan
c. tekanan udara

9. Banyak sedikitnya uap air yang terkandung dalam udara
dinamakan …….
a. kelembaban udara d. curah hujan
b. tekanan udara e. tingkat keawanan
c. tekanan

10. Hujan badai merupakan salah satu contoh dari adanya gerakan udara secara.......
a. konduksi d. turbulensi
b. adveksi e. konduksi
c. konveksi

11. Gerakan udara turbulensi dapat kita lihat yang berupa angin.............
a. passat d. laut
b. anti passat e. darat
c. taifun/siklon

12. Pada bulan Januari - Februari hujan turun di Jakarta dan Bogor, sedangkan di Cibinong udara cerah. Kejadian ini terbukti bahwa Cibinong merupakan daerah.....
a. DKAT d. daratan datar
b. tropis e. pegunungan
c. lembah

13. Hujan yang terjadi oleh arus konpeksi yang menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal, dinamakan hujan ...........
a. konveksi d. zenithal
b. orografis e. siklon
c. frontal

14. Pada waktu di Indonesia musim penghujan, maka angin yang bertiup berasal dari angin .............
a. timur laut d. timur
b. tenggara e. barat
c. barat daya

15. Angin Fohn yang terdapat di Indonesia ada 5, seperti angin Wambrau yang terjadi di daerah
a. Biak d. Pasuruan
b. Deli e. Cirebon
c. Ujung Pandang

16. Ahli Klimatologi Junghun membagi daerah iklim berdasarkan perbedaan tempat dan jenis tumbuhannya. Contoh flora di bawah ini seperti terdapat di daerah ketinggian 700 - 1500 m, kecuali ........
a. padi d. pinus
b. tembakau e. sayur-sayuran
c. kopi

17. Iklim yang terdapat di daerah puncak-puncak gunung tertinggi di Irian Jaya adalah ....
a. Af d. E
b. Aw e. EFH(EF)
c. Am

18. Iklim hutan salju dalam pembagian iklim Koppen ditandai dengan simbol...........
a. bulan basah d. musim penghujan
b. bulan kering e. musim kemarau
c. bulan sedang

20. Awan yang bentuknya seperti bulu (bulu ayam), letaknya sangat tinggi, di dalamnya terkandung kristal-kristal es, disebut .............
a. awan stratus d. awan nimbus
b. awan cumulus e. awan cirrocumulus
c. awan cirrus

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan dengan gambar pembagian iklim menurut iklim matahari !
2. Jelaskan pembagian iklim menurut sistem klasifikasi Koppen ! .
3. Jelaskan pembagian iklim menurut klasifikasi Junghun !
4. Jelaskan faktor yang dapat mempengaruhi perubahan suhu udara menurut ..........

INFORMASI UJIAN NASIONAL 2007/2008

SKL UN 2008 – Geografi SMA/MA (IPS)

Berikut ini kutipan Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional 2008, untuk mata pelajaran Geografi tingkat SMA/MA (IPS). Standar ini dikutip dari Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 34 tahun 2007, tanggal 5 November 2007.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
URAIAN
1. Memahami hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan geografi
Hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan geografi
2. Menerapkan ketrampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer.
Prinsip-prinsip dasar membuat peta
Komponen-komponen pada peta
Menghitung skala peta

3. Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai media informasi fenomena geosfer.
Pemanfaatan citra dan SIG dalam bidang:
Sumberdaya alam dan kehidupan
Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatkan peta

4. Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
Litoster (struktur lapisan kulit bumi, tenaga endogen dan eksogen)
Hidrosfer (air tanah, perairan darat dan perairan laut)
Pedosfer (kerusakan tanah dan penanggulangannya)
Atmosfer (unsur cuaca dan klasifikasi iklim)
Biosfer (sebaran flora-fauna dan pelestariannya)

5. Menganalisis dinamika unsur-unsur sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Antroposfer (pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk dan mobilitas penduduk)
Industri (klasifikasi industri dan sebaran industri strategis)

6. Mendeskripsikan perkembangan wilayah.
Pola keruangan desa-kota serta interaksi spasial desa dan kota
Indikator negara-negara maju dan negara-negara berkembang